apa peristiwa penting kerajaan mataram sultan agung
IPS
catherine777
Pertanyaan
apa peristiwa penting kerajaan mataram sultan agung
2 Jawaban
-
1. Jawaban Shonhajimaulana
Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam diPulau Jawa yang pernah berdiri pada abad ke-17. Kerajaan ini dipimpin suatu dinastiketurunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan, yang mengklaim sebagai suatu cabang ningrat keturunan penguasaMajapahit. Asal-usulnya adalah suatu Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang, berpusat di "Bumi Mentaok" yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya. Raja berdaulat pertama adalahSutawijaya (Panembahan Senapati), putra dari Ki Ageng Pemanahan.
Kerajaan Mataram pada masa keemasannya pernah menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura. Negeri ini pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah semakin berkuasanya firma dagang itu, namun ironisnya malah harus menerima bantuan VOC pada masa-masa akhir menjelang keruntuhannya.
Mataram merupakan kerajaan berbasis agraris/pertanian dan relatif lemah secara maritim. Ia meninggalkan beberapa jejak sejarah yang dapat dilihat hingga kini, seperti kampung Matraman di Batavia/Jakarta, sistem persawahan di Pantura Jawa Barat, penggunaan hanacaraka dalam literaturbahasa Sunda, politik feodal di Pasundan, serta beberapa batas administrasi wilayah yang masih berlaku hingga sekarang.
Jangan lupa terimah kasih,koment,dan memberi jawaban terbaik karena tidak ada lagi selain saya yg menjawab -
2. Jawaban 281203
Salah satu contoh peran penting kerajaan Islam di Jawa dalam dakwah Islam bisa dilihat dari eksistensi Kerajaan Mataram. Di bawah kekuasaan Sultan Agung yang merupakan raja ke-3 (1613-1645), meski berada di bawah tekanan politik, tapi Sultan Agung tetap berhasil memperluas kekuasannya sampai keluar wilayah Jawa, hampir seluruh pulau Jawa dikuasai Kerajaan Mataram, kecuali Banten.
Salah satu keberhasilan Sultan Agung dalam memperluas wilayah kekuasaannya adalah melalui kebijakan politiknya yang arif demi keutuhan dan kejayaan sebuah negara serta masyarakat di dalamnya. Tanpa ekonomi yang baik, militer kerajaan tidak akan menjadi kuat.
G Moedjanto dalam Sultan Agung, Keagungan dan Kebijaksannya mengatakan, kebijakan ekonomi Sultan Agung terdiri dari tiga macam, pertama meningkatkan pertanian dengan lebih dahulu mendistribusikan tanah, membentuk forum komunikasi bagi para petani, membangun bendungan beserta saluran airnya, dan intensifikasi tanaman padi disertai pemberian modal untuk memperbanyak produksi beras dalam pertanian.
Kedua, membentuk petugas pajak dan menentukan besaran pajak yang harus diserahkan kepada kerajaan. Ketiga, membentuk lembaga keuangan yang mengurusi segala pemasukan untuk kas kerajaan.
Melalui ekonomi yang baik, Mataram dapat menguasai sebagian besar wilayah Jawa, kecuali Banten dan Batavia, yang terbagi menjadi empat wilayah bagian, yaitu Kutagara, Negara Agung, Mancanegara, dan Pasisiran.
Mataram juga mampu menancapkan kekuasaannya di wilayah luar Jawa, seperti Madura, Palembang (Sumatra), Sukadana, dan Banjarmasin (Kalimantan), serta Makassar (Sulawesi).