sebutkan struktur dan fungsi paru-paru!
Biologi
GANTENGKUU
Pertanyaan
sebutkan struktur dan fungsi paru-paru!
2 Jawaban
-
1. Jawaban riyantyrisma
STRUKTUR PARU - PARU
Dalam menjalankan fungsinya, paru paru terhubung dengan beberapa organ lain yang ikut membatu perannya. Adpun organ-organ tersebut, meliputi:
Trachea (batang tenggorokan), merupakan pipa tempat keluar masuknya udara. Udara yang dihirup dari hidung dan mulut akan disalurkanke trachea menuju paru-paru.Trachea bermula dari distal laring sampai ke percabangan bronchus principalis dextra et sinitra.Diameter trakea berukuran ± 2,5 cm pada orang dewasa dan berukuran sebesar diameter pensil pada bayi.
Bronchi, merupakan lanjutan dari trakea yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri dengan trachea. Bronkus merupakan saluran konduksi udara dan juga tempat difusi oksigen dan karbon dioksida di ujung terminal, di bagian yang berkaitan langsung dengan alveoli.
Bronchioles, merupakan cabang-cabang dari bronchi yang bentuknya berupa tabung-tabung kecil dengan jumlah ± 30.000 buah untuk satu paru-paru.
Bronchioles ini akan membawa oksigen masuk lebih jauh ke dalam paru-paru.
Alveoli, merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta pada paru-paru manusia dewasa dan berbentuk seperti kantung kecil. Dinding alveoli berdinding tipis dan terdiri dari:
Sel alveolar Tipe I yang membentuk dasar struktural;
Sel alveolar Tipe II yang mengeluarkan surfaktan yang berfungsi mengurangi tegangan permukaan pada antarmuka udara-air. -
2. Jawaban auliaintan56
Struktur Paru-paru
Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
Paru-paru (Pulmo)
Struktur Paru-paru sangatlah berbeda dengan rongga hidung dan tenggorokan. Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter kurang lebih 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan. Maka jelaskan bahwa Struktur Paru-paru manusia sangatlah rumit namun begitu kita bisa mempelajarinya.
Fungsi paru-paru:
Mencegah polutan masuk ke dalam. Sebelum masuk ke paru-paru, sebenarnya udara sudah disaring melalui bulu-bulu hidung. Partikel-partikel besar jadi tidak bisa masuk ke dalam tubuh. Namun jika ada kotoran yang masuk ke paru-paru maka akan berhenti di lapisan mucus atau sputum atau phlegm yang membatasi bagian dalam kantong pernapasan.
Membuat batuk mengeluarkan kotoran. Batuk tidak berarti buruk karena merupakan salah satu cara perlindungan yang dilakukan oleh tubuh. Batuk tersebut bisa dikarenakan karena adanya kotoran yang ada dalam kantong bronchial. Sebuah batuk dapat mengeluarkan mucus dari paru-paru lebih cepat daripada cilia.
Menyebarkan oksigen ke dalam tubuh. Udara dihirup melalui hidung, mulut, ataupun keduanya. Bernapas melalui hidung lebih disarankan karena dapat mengurangi polutan yang masuk ke dalam.
Mengeluarkan Karbon Dioksida dan uap air.