B. Indonesia

Pertanyaan

teks anekdot tentang fenomena sosial dan budaya

1 Jawaban

  • Fenomena budaya : Trend Seperti Negara Asing : Baju Ketat
    Abstrak :
    Baju minim menjadi trend saat ini. Banyak orang yang berbelanja untuk mencari baju minim.
    Orientasi :
    Pada suatu hari, ada anak remaja yang sedang berbelanja dan mendatangi sebuah took baju dan ia bertanya kepada pemilik toko, “Bu, ada rok gak ?” .
    Krisis :
    Pemilik toko pun menjawab, “Ada neng, ada.” . Kemudian, menyerahkan rok kepada remaja tersebut.

    “Aduh, ini roknya kurang pendek. Saya maunya roknya tuh di atas lutut. Besok saya kesini lagi ya bu.” , kata anak remaja tersebut.
    Reaksi :
    Keesokan harinya, anak remaja itu kembali mendatangi toko baju tersebut dan bertanya, “Bu, rok yang kemarin saya minta udah ada ?”. Pemilik toko pun menjawab, “Sudah ada kok neng, ini roknya.” .

    “Ini masih kurang pendek, saya mau roknya lebih pendek lagi.” , kata anak remaja. Pemilik toko pun menjawab, “Loh, kata neng roknya harus di atas lutut, ini sudah di atas lutut. Jangan pendek-pendek neng, kaya kurang bahan saja !” .

    “Ibu, gak gaul deh. Pokoknya saya mau roknya lebih pendek lagi kaya BUPATI-BUPATI gitu.” , kata anak remaja.

    Koda :
    Dua hari kemudian, anak remaja ini datang kembali dan bertanya kepada pemilik toko, “Bu, rok pesanan saya sudah ada ?” .

    “Tenang neng, tenang. Sudah ada kok neng, sesuai dengan pesanan.” , kata pemilik toko sembari memberikan pesanan anak remaja tersebut.
    “Loh, kok baju bupati ? Saya bukan pesan baju bupati. Tapi, maksud saya BUPATI itu adalah BUKA PAHA TINGGI-TINGGI.” , kata anak remaja sembari meninggalkan toko baju
    Fenomena sosial : Abstraksi Suatu hari dua orang anak lelaki bernama Wawan dan Jeki tampak sedang asyik mengobrol di teras rumah. Mereka membicarakan tentang kemiskinan yang terjadi di sekitar mereka.
    Orientasi Mereka membicarakan tentang kenaikan harga yang mengakibatkan orang miskin semakin susah. Padahal kalau berbicara kekayaan alam Indonesia, Indonesia itu sebenarnya kaya. Sampailah mereka pada obrolan tentang banyaknya anak miskin dan tidak sekolah.
    Krisis Wawan mengatakan bahwa sekarang banyak anak yang tidak bisa sekolah, banyak warga miskin. Padahal kalau kita melihat UUD, pendidikan itu hak setiap warga negara dan seperti dalam pasal 34 UUD 1945 ayat 1 yang berbunyi fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
    Reaksi Dengan entengnya Jeki menjawab bahwa kehidupan negara sama seperti saat memelihara ayam pasti mengharapkan agar ayam bertambah banyak. Kalau fakir miskin dan anak yang terlantar dipelihara oleh negara, artinya semakin lama semakin banyak.
    Koda Wawan tertawa terbahak-bahak kemudian diikuti oleh Jeki, mereka melanjutkan obrolan mereka yang semakin ngelatur saja.

Pertanyaan Lainnya