IPS

Pertanyaan

Jelaskan latar belakang terjadinya peristiwa G30S dn sebutkan tokoh tokohnya.?

2 Jawaban

  • Pada malam 30 September 1965 atau lebih tepatnya 1 Oktober subuh dini hari, 6 Perwira Tinggi Militer Indonesia diculik dan kemudian dibunuh secara misterius. Peristiwa ini kemudian menjadi titik peralihan kekuasaan dari pemerintahan Presiden Soekarno menjadi era Orde Baru dengan diangkatnya Soeharto menjadi presiden kedua Republik Indonesia.HIPOTESA 1: VERSI PEMERINTAHAN ORDE BARU - G30S/PKI (1966 - 1998)Ini adalah cerita versi official (resmi) pemerintahan Orde Baru yang dipercaya oleh sebagian besar masyakarat Indonesia selama ± 32 tahun. Latar Belakang1. NasakomPada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia cenderung terbuka dengan berbagai macam ideologi, baik ideologi nasionalis, agama, termasuk juga ideologi komunis. Presiden Soekarno berpendapat bahwa ketiga ideologi itu bisa berjalan beriringan secara seimbang baik secara politik maupun secara praktis dalam masyarakat - gagasan ini kemudian biasa disebut dengan NASAKOM (Nasionalis-Agama-Komunis).Dengan dinamika politik yang begitu beragam pada saat itu, masing-masing ideologi berusaha untuk saling memperluas pengaruhnya baik kepada masyarakat maupun pada kaum yang berkuasa pada pemerintahan Soekarno.2. Dewan JendralPada suatu kesempatan PKI mengarang cerita (menurut versi ORBA) bahwa ada kelompok jendral-jendral Angkatan Darat yang membentuk kelompok yang dinamakan Dewan Jendral, yang berencana melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno pada saat perayaan hari TNI, 5 Oktober 1965.KronologiSalah satu petinggi PKI Sjam Kamaruzzaman bekerjasama dengan komandan Resimen Cakrabirawa (pasukan pengaman presiden), Letkol Untung Syamsuri untuk menggagalkan rencana kudeta tersebut dengan cara menculik perwira tinggi yang diduga tergabung dalam Dewan Jendral. Para jenderal tersebut kemudian diculik, disiksa, dan dipaksa oleh oleh anggota-anggota PKI dan organisasi-organisasi bawahannya seperti Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) dan Lekra (Lembaga Kebudajaan Rakjat) menandatangani surat pernyataan (sebelum akhirnya dibunuh) yang menyatakan bahwa mereka adalah anggota Dewan Jenderal.Keesokan harinya setelah aksi pembunuhan tersebut, Letkol Untung dengan di bawah pengawalan pasukan tidak dikenal mengumumkan lewat Radio RRI bahwa dini hari itu dia melakukan "pengamanan" terhadap Presiden dari para jendral yang akan melakukan kudeta. Kejadian penculikan ini kemudian diketahui Mayjend Soeharto, yang waktu itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).Esoknya, Soeharto langsung menggerakan pasukannya untuk mencari para Jendral yang hilang dan mengusir pasukan-pasukan tidak dikenal tersebut. Sampai pada tanggal 1 Oktober siang hari, Soeharto berhasil ngambil alih RRI dari tangan pasukan yang menurutnya disusupi PKI, dan mengumumkan bahwa terjadi penculikan jenderal-jenderal yang diduga digagas oleh PKI.Beberapa hari setelah itu, muncul berita-berita di media cetak asuhan TNI seperti Angkatan Bersendjata dan Berita Yudha yang intinya mengatakan bahwa dalang penculikan terhadap jendral-jendral itu adalah PKI, termasuk berita bahwa jendral-jendral itu mengalami penyiksaan terlebih dahulu hingga akhirnya dibunuh.
  • Tantangan yang dihadapi NKRI ketika Demokrasi Terpimpin dilaksanakan dan munculnya krisis ekonomi nasional merupakan peluang paham komunis untuk berkembang. Prinsip Nasakom yang dilaksanakan pada waktu itu memberi kesempatan kepada PKI dan organisasi pendukungnya untuk memperluas pengaruhnya. Melihat kondisi ekonomi yang memperihatinkan serta kondisi sosial politik yang penuh dengan gejolak, pada awal tahun 1960-an maka PKI berusaha menyusun kekuatan dan melakukan pemberontakan. PKI menyatakan dirinya sebagai pejuang perbaikan nasib rakyat, serta berjanji menaikan gaji dan upah buruh, pembagian tanah dengan adil, dsb.

    Puncak ketegangan politik terjadi secara nasional pada dini hari tanggal 30 September 1965 atau awal tanggal 1 Oktober 1965, yakni terjadinya penculikan dan pembunuhan terhadap para perwira Angkatan Darat. Penculikan ini dilakukan oleh sekelompok militer yang menamakan dirinya sebagai Gerakan 30 September. Aksi ini di bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung, komandan Batalyon I Cakrabirawa.

    Pimpinan TNI AD yg diculik serta dibunuh oleh kelompok G 30 S/PKI:
    -Letnan Jenderal Ahmad Yani.
    -Mayor Jenderal R. Suprapto.
    -Mayor Jenderal S. Parman.
    -Brigadir Jenderal DI. Panjaitan.
    -Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.
    -Letnan Satu Pierre Andreas Tendean.

    Pemimpin PKI: D.N. Aidit.

    (sumber: IPS SMP/MTs Kelas IX)

    semoga membantu, maaf kalau salah^^

Pertanyaan Lainnya